Bunga Edelweis
( Edelweis anaphalis javanica )
Bunganya yang berwarna putih susu dengan daun serta tangkai pohon yang tipis dan imut ini sangatlah sedap dipandang. Bunga yang menjadi primadona tanaman khas pegunungan ini selalu diburu para pendaki gunung. Bunga yang menjadi simbol keabadian ini fisik yang tidak menarik namun, memiliki makna yang berarti. Edelweis Anaphalis Javanica adalah tumbuhan gunung yang terkenal, tumbuhan ini dapat mencapai ketinggian 8 m dan memiliki batang sebesar kaki manusia, tetapi tumbuhan yang cantik ini sekarang sangat langka. Bunga ini juga disebut sebagai bunga abadi karena tidak akan layu meskipun sudah dipetik dari pohonnya, sehingga banyak orang yang menjadikan bunga ini sebagai salah satu oleh-oleh favorit saat mendaki gunung, ada yang menjadikannya sebagai hiasan rumah, hingga ungkapan cinta kepada kekasih.
Bunga Edelweis atau bahasa latinnya Anaphalis Javanica merupakan salah satu bunga yang bisa kita temukan di daerah pegunungan. Warnanya pun bervariasi, ada yang putih kehijauan, putih kekuningan, putih keabu-abuan, tapi ada juga yang berwarna putih kemerahan dan putih gelap kehijauan (warna ini yang saya temukan ketika mendaki Gunung Bromo, sepertinya bukan warna asli). Bunga ini tumbuh di daerah permukaan gunung dan mampu tumbuh di daerah yang tandus sekalipun. Edelweis merupakan tumbuhan pelopor bagi tanah vulkanik muda di hutan pegunungan dan mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya di atas tanah yang tandus, karena mampu membentuk mikoriza dengan jamur tanah tertentu yang secara efektif memperluas kawasan yang dijangkau oleh akar-akarnya dan meningkatkan efisiensi dalam mencari zat hara. Bunga-bunganya sangat disukai oleh serangga, lebih dari 300 jenis serangga seperti kutu, tirip, kupu-kupu, lalat, tabuhan, lebah terlihat mengunjunginya. Gunung Gede,karena disini dia Alun-alun Surya Kencana terutama,saya dapat melihat Bunga Edelwis dalam jumlah yang sangat banyak,Hamparan Bunga Edelweis yg begitu indah,dapat menghilangkan rasa lelah dan capek setelah melakukan pendakian,biasanya pendaki sebelum mencapai Puncak Gede,mereka selalu istirahat Ngecamp di sini,selain tempatnya luas juga banyak sumber mata air .
Jika tumbuhan ini cabang-cabangnya dibiarkan tumbuh cukup kokoh, edelweis dapat menjadi tempat bersarang bagi burung tiung batu licik Myophonus glaucinus. Bagian-bagian edelweis sering dipetik dan dibawa turun dari gunung untuk alasan-alasan estetis dan spiritual, atau sekedar kenang-kenangan oleh para pendaki. Pada bulan Februari hingga Oktober 1988, terdapat 636 batang yang tercatat telah diambil dari Gunung Gede-Pangrango.
Bunga edelweis jawa ini sudah banyak dibudidayakan oleh para petani di daerah Dataran Tinggi Dieng di Jawa Tengah. Biasanya mereka membudidayakan dengan cara menanam anakan yang tumbuh dari biji dan tersebar di sekitar pohon induknya. Paling tidak bunga edelweis ini sebaiknya ditanam di daerah dataran tinggi lebih dari 1000 m dpl, pada tanah liat berkapur atau berpasir dengan pH (keasaman tanah) antara 4-7. Dan menyukai sinar matahari penuh.